God save them :(
Senin, 29 April 2013
Minggu, 07 April 2013
God Save My Words
CinTailah Ketika CinTa iTu daTang & JauhiLah cinTa KetIkA ciNta iTu Menyakitimu...naMuN Jangan PeRNah MeNjauhi oRang Yg mEMBAwA cinTa yanG TuLuS & MuLia uNtukmu...
Kepp Moving Forgive Your Self
"I don't know if I continue, even today, always liking myself. But what I learned to do many years ago was to forgive myself. It is very important for every human being to forgive herself or himself because if you live, you will make mistakes- it is inevitable. But once you do and you see the mistake, then you forgive yourself and say, 'well, if I'd known better I'd have done better,' that's all. So you say to people who you think you may have injured, 'I'm sorry,' and then you say to yourself, 'I'm sorry.' If we all hold on to the mistake, we can't see our own glory in the mirror because we have the mistake between our faces and the mirror; we can't see what we're capable of being. You can ask forgiveness of others, but in the end the real forgiveness is in one's own self. I think that young men and women are so caught by the way they see themselves. Now mind you. When a larger society sees them as unattractive, as threats, as too black or too white or too poor or too fat or too thin or too sexual or too asexual, that's rough. But you can overcome that. The real difficulty is to overcome how you think about yourself. If we don't have that we never grow, we never learn, and sure as hell we should never teach."
Pertolongan Allah untuk Orang yang Jujur
Kisah Muslim – Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil meminta kepada seseorang Bani Israil lainnya agar memberikan pinjaman kepadanya seribu dinar. Lalu si pemberi pinjaman berkata, "Datangkanlah para saksi. Saya meminta mereka untuk bersaksi."
Lantas orang yang meminta pinjaman berkata, "Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menjadi saksi."
Pemberi pinjaman menambahkan, "Datangkanlah seorang penjamin,."
Dia menjawab, "Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai penjamin."
Pemberi pinjaman berkata, "Engkau benar."
Kemudian dia menyerahkan piutang tersebut kepadanya sampai waktu yang ditentukan.
Selanjutnya si peminjam pergi mengarungi lautan untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah itu, dia mencari kendaraan yang akan digunakan untuk mendatangi pemberi pinjaman sesuai waktu yang telah ditetapkan. Ternyata dia tidak menemukan kendaraan. Lantas dia mengambil kayu dan melubanginya, lalu dia memasukkan seribu dinar di dalamnya dan selembar kertas darinya untuk temannya (si pemberi pinjaman). Kemudian dia meratakan tempatnya kembali.
Selanjutnya dia membawa kayu tersebut ke laut. Dia berkata, "Ya Allah! Sungguh, Engkau mengetahui bahwa saya meminjam seribu dinar kepada si fulan, lalu dia meminta penjamin kepadaku dan saya berkata, 'Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai penjamin.' Dia pun ridha karena Engkau. Dia juga meminta saksi, lalu saya berkata, 'Cukuplah Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi saksi.' Dia pun ridha karena Engkau. Sesungguhnya saya telah bersusah payah untuk menemukan kendaraan untuk mengantarkan utangku kepada pemiliknya, ternyata saya tidak menemukan. Sungguh, saya menitipkan kayu ini kepada-Mu."
Lantas dia melemparkannya ke laut sampai masuk ke dalam laut kemudian bergerak. Di samping itu dia masih saja mencari kendaraan untuk menuju ke daerahnya.
Di lain pihak, si pemberi pinjaman menanti-nanti barangkali kendaraan yang membawa piutangnya telah datang. Ternyata ada kayu yang mengapung di dekatnya. Lalu dia mengambil kayu tersebut untuk dijadikan sebagai kayu bakar buat keluarganya. Ketika dia menggergajinya, dia menemukan uang dan selembar kertas. Kemudian si peminjam hutang datang dan memberikan seribu dinar, lalu dia berkata, "Demi Allah, saya telah bersusah payah mencari kendaraan untuk menyerahkan piutangmu. Ternyata saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang sekarang ini."
Setelah beberapa waktu kemudian, teman yang meminjam uang darinya telah sampai. Dia bertanya, "Apakah engkau pernah mengirimkan sesuatu kepadaku?"
Dia menjawab, "Saya kan sudah bilang bahwa saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang sekarang ini."
Dia berkata, "Allah telah mengantarkan darimu sesuatu yang engkau kirimkan melalui kayu dan mengalir dengan membawa seribu dinar."
(HR. Al-Bukhari).
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Artikel www.KisahMuslim.com
Sabtu, 06 April 2013
Renungan
Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja dibawah.. Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan.. Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di lemparnya uang. 1.000-an rupiah yang jatuh tepat di sebelah si pekerja..Si pekerja hanya memungut uang Rp 1.000 dan melanjutkan pekerjaanya..
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.. Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja.. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.....
Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita,ALLAH selalu ingin menyapa kita,akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita. Kita di beri rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur.. !!!!!Bahkan lebih sering kita tidak mau tau dari mana rejeki itu datangnya····
Bahkan kita selalu bilang····· kita lagi "HOKI!"Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik ALLAH .
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah! agar kita mau menoleh kepada ALLAH.
Sungguh ALLAH sangat mencintai kita...
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.. Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja.. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.....
Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita,ALLAH selalu ingin menyapa kita,akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita. Kita di beri rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur.. !!!!!Bahkan lebih sering kita tidak mau tau dari mana rejeki itu datangnya····
Bahkan kita selalu bilang····· kita lagi "HOKI!"Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik ALLAH .
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah! agar kita mau menoleh kepada ALLAH.
Sungguh ALLAH sangat mencintai kita...
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
Langganan:
Komentar (Atom)